Usman Mamang Pimpinan Pondok Pesantren mengucapkan hal yang senada, bahwa, pernikahan ini ialah pernikahan penugasan.
Hari Ahad (03/02/2019) telah dilakukan pernikahan mubarokah yang ke-3 di ruangan
Masjid Al Aqsho Kampus 2, Desa Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten
Kupang, NTT, selama pukul 10.00 WITA.
Sebanyak dua pasang Muslim-Muslimah menggelar pernikahan yang sarat sakral. Pasangan itu yaitu Bahder Lajamuddin mempersunting Neneng
Amalia Kase dan Muhammad Arifuddin yang menikahi Anita Usman Pewa.
Hadir dalam pekerjaan pernikahan itu yaitu Ketua DPRD H Anwar Puageno, H Burhan
Kepala ASDP, H Darwis Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Prov
NTT, Said Sagran Ketua Baznas NTT, H Muhammad Ketua MUI Kota Kupang, H Awang
Notoprawiro pewakaf lahan guna Hidayatullah,
sejumlah tokoh masyarakat setempat, dan
ratusan hadirin.
Pua Geno menyerahkan sambutan,
bahwa hadirnya Pondok Pesantren Hidayatullah di Desa Batakte, Kupang Barat ini
turut mengawal keharmonisan,
keseragaman, dan kerukunan antar umat beragama.
“Semoga urusan semacam
ini terus dipertahankan untuk
keberlangsungan hidup berdampingan. Perlu diketahui bahwa lingkungan pondok
sedang di tengah -tengah lingkungan
non-Muslim, namun saling mengawal keharmonisan hidup bareng itulah yang sangat utama,” begitulah pesan Pua Geno.
Ketua MUI Kota Kupang, Muhammad, sekaligus cikal bakal pesantren,mengucapkan sambutan, bahwa mula – mula merintis
lembaga Hidayatullah, ini di antara tradisinya
ialah menikahkan santri putra dengan
santri putri.
Masing masing pasangan tidak saling mengenal. Alhamdulillah,
sesudah dinikahkan nantinya, dai-dai itu
akan ditugaskan.
“Itulah yang pernah terjadi pada perintisan mula Hidayatullah Kupangyaitu Ustadz Abdullah Azzam yang pernah ditugaskan
di Kupang sini,” begitu kisahnya.
Usman Mamang Pimpinan Pondok Pesantren mengucapkan hal yang senada, bahwa, pernikahan ini ialah pernikahan penugasan. Pasalnya, pengantin dua
pasang ini bakal ditugaskan di wilayah tugas pelosok Pulau Flores tepatnya di Desa
Muroutak, Insya Allah.
Kepala KUA menyerahkan wejangan dalam khutbah nikahnya. Pesannya
untuk pengantin, supaya saling berkomunikasi dan saling mengetahui dalam menjalin lokasi tinggal tangga sebagai kunci kekuatan lokasi tinggal tangga.
“Selalu berdekat diri untuk Allah Subhanahu Wata’ala, supaya rumah tangga yang diharapkan tercapai,” pesan lelaki sepuh tersebut. Usman Aidil Wandan, Koordinator PENA NTT